November Rain di Bandar Lampung: Kisah Panjang Kemarau yang Menerpa Kota Tropis

IrinBike - Siapa yang tidak kenal dengan lagu klasik Guns N' Roses, "November Rain"? Bagi anak muda tahun 90an, lagu ini menjadi salah satu masterpiece yang melekat dalam memori kolektif. Namun, di Bandar Lampung, November bukan hanya identik dengan hujan deras dalam lirik lagu tersebut, tetapi juga menjadi saksi bisu panjangnya musim kemarau yang menyengat. 


Sejak bulan Agustus, suhu udara di Kota Bandar Lampung membuktikan betapa kerasnya musim kemarau yang melanda. Panas yang menyengat menjadikan udara terasa seperti teriknya terik matahari di padang gurun. Tanah menjadi retak, dan sungai-sungai mengalami penurunan level air yang signifikan. Hingga saat ini, hanya tiga kali hujan meluluhlantakkan panas yang menyelimuti kota ini.

Ketidakpastian kapan hujan akan turun telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Bandar Lampung. Pertanian dan sektor perikanan terancam mengalami dampak serius akibat kekeringan yang berlarut-larut. Meskipun demikian, harapan masih menyala, seiring dengan doa-doa yang terus diucapkan agar langit segera membuka pintu rezeki.

Dalam menghadapi musim kemarau yang berkepanjangan, masyarakat Bandar Lampung dituntut untuk bijak dalam mengelola sumber daya alam. Kiat-kiat sederhana seperti penghematan air, penanaman tanaman tahan kekeringan, dan penggunaan energi yang efisien menjadi langkah-langkah kecil yang dapat membantu mengatasi dampak buruk dari musim kemarau.

Meski musim hujan masih menunggu di ujung cakrawala, persiapan dini untuk menyambutnya tidak boleh diabaikan. Pembersihan saluran air, pengecekan sistem drainase, dan kesiapan mental untuk menghadapi potensi banjir perlu dilakukan. Masyarakat di Bandar Lampung diajak untuk bersiap-siap menghadapi perubahan cuaca yang tak terduga.

Post a Comment

Previous Post Next Post